Gw lagi ga ada art.
Yg lama kemana? Well, setelah setahun bersama, she decided to quit on Pebruary. Her fiance from Bahrain is about to come to Indonesia and they' re going to marry. Yeayyy...
Okeh, lets skip the "happy ever after cinderella's ending". Lets focus on the consequences.
Gw jadi kembali terlibat dalam urusan2 domestik semacam menyapu rumah, mencuci piring, membereskan sampah etc etc etc.
Nope, gw ga keberatan sama sekali buat mengurus rumah tangga gw secara langsung. But I do admitt that sometimes it took a lot of time, which I dont always have. Jadinya, waktu gw yang ga gitu banyak di rumah, bakal kepotong buat ngeberesin rumah, yang berarti, waktu main bareng anak2 gw bakal berkurang.
Pada suatu malam, sepulang kerja. Setelah bercengkrama sebentar dengan anak2, gw cepat2 ke dapur dan nyuci piring. Biasanya nih, anak2 gw bakal ribut nyari gw, ikut ke dapur dan mulai rewel menuntut supaya gw cepet main lagi sama mereka. So gw cepet2 beresin kerjaan gw d dapur.
Satu jam berlalu.
Tanpa interupsi dari putri2 gw.
Gw jadi heran donk, biasanya ga boleh gw d dapur lama dikit aja mereka udah rusuh.
Ketika kerjaan gw udah beres tanpa gangguan, gw masuk mencari mereka. Dan gw mendapatkan pemandangan seperti ini.
Allyssa lagi duduk manis baca buku.
Ga jauh dari kakaknya, audra juga dengan antengnya mencoba mengeja kata demi kata dari buku yang di bacanya.
Melihat mereka duduk manis dan sibuk sendiri, gw jadi tersadar.
Anak2 gw udah beranjak besar.
Entah kenapa, diantara perasaan senang karena mereka udah bisa menemukan aktifitas mandiri tanpa merepotkan orang lain, gw mendadak jadi ngerasa sedih. Yups, I felt a strange unexplain bittersweet melancholy feeling.
Sebentar lagi, perlahan tapi pasti, gw bukan pusat dunia mereka lagi.
Pelan2, mereka ga akan tergantung dengan gw lagi.
Mereka bakal bersiap memasuki petualangan mereka sendiri, mungkin tanpa gw terlibat di dalamnya.
Mereka bakal tumbuh menjadi sosok yang mandiri, seperti yang selama ini gw inginkan dan ajarkan.
Dan entah kenapa, gw masih ngerasa ga rela.
Sepertinya belum lama, ketika gw menatap para bayi kecil mungil itu untuk pertama kalinya dengan perasaan bahagia dan senang, bercampur bingung dan takut.
And now, slowly, they're slipping through my fingers.
Ah, time....
It really does something to us.