Nyampe rumah, gw bilang ke anak2, karena mereka sudah dapet boneka baru, artinya satu boneka lama harus keluar dari lemari dan disumbangkan ke anak2 yang lebih membutuhkan. Boneka2 itu pasti lebih senang, karena ada anak yang mengajaknya main, dibanding cuma sekedar ditumpuk di dalam lemari.
Dan terjadilah sedikit perdebatan diantara mereka.
"Jangan Qiandra!" teriak Allyssa
"Miaw ga boleh di kasih ke orang" seru Audra
Gw mulai membuka lemari boneka mereka, dan menunjukkan kandidat boneka2 yang mau di keluarin.
"Boleh, owl aja" kata audra sewaktu gw menunjukkan boneka owl yang udah tuaaaa banget usianya. (Gimana ga tua, gw beli itu boneka pas masih jadi mahasiswi. )"Jangan! Jangan owl" protes Allyssa
"Ini aja, pinguin aja ma" kata Allyssa sambil menunjuk sebuah boneka pinguin kecil yang gw beliin sewaktu libur ke bali dulu. Audra mengangguk setuju.
Gw : "Tapi kan tadi kita beli boneka baru. Harus ada boneka yang keluar donk sa, supaya tempat nyimpennya cukup"
Allyssa : "Bonekanya bobo' sama aku aja d tempat tidur, cukup kok ma. Ga usah di taruh di lemari"
Gw : "Yaah, tapi kalo ada satu boneka yang baru dibeli, harus ada boneka yang keluar donk "
Allyssa : (sambil mulai tersedu menangis) "Bukan aku yang beli, kan dede' yang beli. Aku sayang semua boneka ku. Aku ga mau bonekaku di kasih ke orang huhuhuhuhu...."
Audra yang dari tadi diam ikut angkat bicara. "Mama aku tuh mau mama beliin boneka baru. Tapi boneka yang lama ga boleh di buang. Mama ga boleh begitu"
Aduuuuh, gw nyerah deh. Akhirnya si pinguin ga jadi d keluarin dan kembali masuk lemari. Sementara bonnie, si kelinci kuning penghuni baru, rencananya bakal berada d atas mobil eyang baba, merangkap sebagai bantal. Tapi gw tegasin ke anak2 kalo peraturan one in, one out mulai berlaku sedari sekarang terhadap seluruh boneka mereka.
Berhasil diterapin ga ya kira2? ;-)