Jumat, 20 September 2013

My Muezza Batik Leather Bag :-P

Berawal dari rencana mau seminar, gw mulai ngelirik2 beberapa ols yang ngejual tas. Well, sebenernya gw ga pernah repot2 nyari tas kalo mau seminar sih. Ada koleksi tas branded aunty yang jumlahnya bejibun d lemari dan siap buat di pinjem buat acara2 hehehe... Jadi gw selama ini ga pernah repot2 nyari tas. Stok pinjeman banyak kok xixixi :-P

Tapiiiii, entah kenapa gw jadi tertarik pengen punya tas batik. Mungkin karena udah keseringan ngeliat branded bags di tiap2 acara resmi yang gw datangi. Belum lagi yang bertebaran di jalan, mulai dari yang ori, kw setengah ori sampe yang jelas2 kelihatan palsu dengan kualitas bahan pas2an, semua ada, berseliweran di mana2. Mungkin karena pengen rada beda, gw jadi ngelirik ke batik bag, yang kayaknya rada jarang ditenteng orang2. Malangnya, si aunty koleksi tas nya ga ada yang batik xixixixi... Terpaksa deh nyari sendiri.

Dan pencarian melalui google membuat gw terdampar di sebuah FB online store bernama Envy Me. Ga butuh waktu lama, gw langsung naksir dengan koleksi2 tas yang dipajang disana. Cakep2 bangets ngets. Dan yang penting, ga pasaran. Karena tas nya dibikin secara pesanan. Tapi harganya yang di atas rata2 bujet buat tas gw, bener2 bikin gw mikir bolak balik.

Akhirnya....setelah kurang lebih dua minggu hampir tiap hari mantengin tuh ols, bolak balik mundur maju, akhirnya gw membulatkan hati buat menghadiahkan diri gw sebuah batik bags dari envy me. In my defence, ini sebagai penghargaan buat gw yang udah "kerja keras" selama 5 tahun terakhir. (Semoga ga termasuk kategori instan gratification yaaaah).

Sekitar 2 minggu sejak gw melakukan order. Hadiah 5 tahunan gw datang.

Sebuah tas kulit dengan motif batik parang warna merah marun bernama muezza, resmi jadi hak milik gw. Di bagian dalemnya terukir nama gw loh :-).

And this is officially my first handmade bag :-P

Audra Dan Baju Kodok

Siang hari sepulang sekolah, ketika sedang bermain dengan Allyssa, Audra mendadak terdiam. Setelah beberapa lama terdiam dia terus langsung menuju lemari pakaian gw, dan duduk di depan lemari sambil nangis.

Mb' Sri : "Kenapa de'?"

Audra : "Aku kangen mama huhuhuuuuuuu...." sambil tersedu sedan, mengacak kumpulan baju tidur gw.

Ketika mendapatkan baju kaos kodok kuning yang sering gw pake tidur, Audra memeluk si baju kodok sambil tetep nangis.

Hiks.

:'(

Allyssa dan mb' Sri berusaha menghibur. Tapi tetep aja Audra nangis sesenggukan sampai akhirnya eyang nini dan eyang baba pulang dari dokter.

Dan d manakah gw?

Yaaaaah......:-(
Seperti ibu2 pekerja lainnya, gw berada jauuuh dari lokasi kejadian dan baru mendengar cerita tersebut keesokan harinya.

Hiks

Audra ga' pernah begini sebelumnya. Mungkin karena emang badannya waktu itu lagi kurang sehat ya.

Sorenya, Allyssa bilang begini ke gw,
"Ma, coba mama ga' usah kerja ya. Trus aku juga ga sekolah. Pasti enak ya, kita bisa maiiiiin terus sama2. Pasti seneng ya ma"

Ketika gw ngejawab dengan setengah miris, menjelaskan alasan klasik kenapa gw harus pergi kerja dan kenapa dia harus sekolah, Allyssa meralat pernyataannya dengan segera.

"Maksudku, coba mama libur yang lamaaaaaa. Trus aku juga libur yang lamaaaaaa. Jadi kita bisa main sama2 terus ma. Seneng kan ma"

Iya sayang, tentu aja mama seneng kalo bisa main lama2 dengan kalian. Nanti kita cari waktu supaya kita bisa main sama2 yang lamaaaaaa banget bertiga ya.

Jumat, 06 September 2013

Something That Left From My Hometown City

There are two stories that left from my last visit.

First, I met one of my best friend.

I've been trying to contact her in the last 6 months. And last month, she finally answered my phone.

The wind whispered that she was facing the same problem like mine. Well, not really the exact same problem. But both of us were dealing with seeing our big dreams falling apart.

So I finally met her. I appreciate that she managed to find a spare time to have a little chat with me in d middle of her crowded education's life.

She still the same person I knew. The only thing different, was her teary eyes when she told me a little about her recent life. I never see her that sad before.

I've been in her place. And I know how much the pain would cost. I know exactly how uncomfortable it is to stand among a lot of people and seeing their eyes judging us. Eventhough they might not judge us, it still so hurt to realize that we're different.

I would never judge her. I respect her personal life. When it's done, then it's done. The only thing I could do to comfort her was suggesting her to prepare herself and her children financially.

She tries to think positive and move her life on forward. And I really wish her luck. Really hope that someday she will be able to mend her heart and find someone to build a new dreams.

And now, about the second story.

It happened on my last day at the seminar room. Two of my friends told me that someone had a crush on me, and willing to know me better.

I'm flattered of course. ;-).

Not because someone was paying attention to me, but mostly because my friends still care for me. I'm gratefull for the last reason.

And the words that came out from my mouth was something like "Thank u, but I'm still wounded. Not really sure whether I'm ready to make a new move"

*sigh

They say when you loose someone you love, you'll experiance a series of emotional stages. Denial, anger, bargaining, depresion and acceptance.

It's been more than 3 years, and I should be on the acceptance stage. But the truth is, sometimes I degraded to denial stage. Got angered, hoping that I could bargain with the reality. Even sometimes got depressed when I realized that reality hurts. I try to accept what life has brought, but sometimes, I just move down again to the first stage.

Running in the same circle.

Over and over again.

And it seems like I'm stuck there.

Wonder how it's going to end.

And to you my dear friend, I do pray that you're going to overcome all of this difficult time. Yes, sometimes reality sucks, but life is still beautifull in its way.

God may have another better plans for you. (and me ;-))

Rabu, 04 September 2013

Mudik To Palembang

Akhirnya, setelah 5 tahun lebih, gw mudik ke palembang. Seluruh isi rumah di angkut buat mudik. Hotel udah dari 6 bulan sebelumnya di pesen, tiket pesawat juga.

Anak2 diperbolehkan masing2 mambawa SATU saja boneka mereka yang berukuran sedang. Melalui perdebatan dan pemikiran yang panjang, Audra akhirnya memutuskan meninggalkan miaw bersama mamanya, si kucing putih di rumah. Karena gw keberatan kalo dua2nya diangkut. Demikian juga dengan para barbie, yang tadinya mau diajak mudik, semua akhirnya tinggal di rumah. Allyssa sempet ngerayu gw buat membawa pinkstar dan boneka kucing pink yang lumayan gede. Terang aja gw nolak2 dan cuma memperbolehkan pinkstar buat ikut. Setelah berpikir keras, akhirnya Allyssa mengambil keputusan yang sama dengan Audra, yakni membiarkan para boneka untuk tinggal di rumah dan ga ada yang di ajak mudik ke Palembang.

Sebagai gantinya para boneka di susun di lemari, supaya mereka bisa tetep main sama2 dan ga lupa di foto. Jadi kalo kangen mereka tinggal lihat fotonya ajah :-P.

Sehari sebelumnya, kita semua berangkat ke Jakarta, nginep semalem d sana. Paginya, di anter Angga yang lagi baik hati, kita nyampe d bandara.

Sengaja di awal milih naik Lion, soalnya yang di angkut rada banyak. Tapi pas hari2 terakhir denger kabar kalo harga Garuda ga' beda jauh sama Lion, hiks :-(. Yasut lah.

Ini pengalaman kedua Allyssa dan Audra naik pesawat terbang. Allyssa pilih duduk deket jendela, Audra di tengah dan gw d pinggir gang. Eyang2nya duduk di belakang. Pas pesawat udah mulai take off, mereka mulai disuruh mengulum permen. Tapi ga lama, Allyssa dengan wajah memelas berkata "Mama, aku pusing. Telingaku gatal ma. Aku mau d pangku mama aja". Hwaduh! Dan akhirnya dia gw pangku dan tertidur sampai pesawat mendarat.

Kalo Audra kaya'nya sih bener2 menikmati naik pesawat. Sibuk pengen mendekat ke jendela dan lihat pemandangan. Walaupun pas pesawat udah mau turun dia sempat berkomentar "Mama, kok suara kita semua jadi kecil ya?". Sewaktu roda pesawat touch down di landasan, Audra bersorak kegirangan sambil tertawa.

Nyampe d Palembang udah di jemput sama om Anwar dan langsung ke rumah Om Rus. Tuan rumahnya sih ga ada, cuma ada Alif sama Wina. Jadi aja ngobrol sama mereka sambil ngabisin pempek yang udah disiapin. Puasss deh makan pempek. Trus lanjut lagi ke rumah om Zul. Di sana d bekalin agar2 seloyang sama kue keju, lumayan :-P. Sempet ketemu sama Yudho juga d sana.

Abis itu kita check in dulu ke Jayakarta Daira Hotel. Soalnya pengen dapet kamar yang connecting door. Sebenernya udah nyoba beberapa kali pesen lewat telp, tapi tetep ga bisa, di suruh dateng langsung. Takutnya kalo check in kemaleman, kamarnya udah d ambil ama yang lain. Untung dapet deh kamar yang diinginkan. Dan lanjut lagi jalan ke Plaju, menuju rumah tante Yati.

Tadinya, kompleks rumah tante Yati lokasinya di depan lapangan yang luas. Setelah gw tinggalin 5 tahun tuh lapangan udah menjelma jadi ruko dan perumahan semua. Ga ada lagi tanah kosong yang tersisa. Weleh2.

Kita makan siang di rumah tante Yati. Disana udah disiapin pindang patin, lalap, ikan seluang goreng dan pempek beraneka rupa. Sluuurp, langsung puas2in deh makan, ga inget lagi niat mau diet. Nyam nyam yummy... Audra duduk di pojokan, makan pempek, sambil d celupin k cukanya. Biarpun lahir dan besar d tanah pasundan, darah Palembang tetap mengalir deras ya de' :-P.

Selesai makan, Allyssa dan Audra main d tamannya rumah tante Yati, ngumpulin berbagai macam bunga sambil diawasi Tasha. Gw ketiduran d kursi tamu. Dan samar2 masih setengah tidur, gw ngedenger anak2 gw bernyanyi bersama.

Edelweiss...edelweiss...
Every morning you greet me
Small and white
Clean and bright
You look happy to meet me

Blossom of snow
May you bloom and grow
Bloom and grow forever

Edelweiss... Edwlweiss...
Bless my homeland forever

Wkwkwkwkwk...:-P. Like mother like daughters. We just love The Sound of Music ;-).

Setelah itu pulang ke hotel. Sebelumnya sempet mampir ngeliat rumah di Demang Lebar Daun. Wah, rumahnya eyang sekarang udah bener2 berada d tengah kota. Trus sekarang sama yang ngontrak tuh rumah d cat warna kuning.

Pada dasarnya, gw d Palembang ga jalan ke mana2. Cuma bolak balik dari hotel tempat tinggal ke hotel acara. Seperti biasa, niat awalnya tetep nyari ilmu secara baik dan benar, hehehehe.... Selain nyari ilmu sih ketemuan dan tuker kabar (baca: bergosip) sama temen2 senior dan junior, beli2 instrumen2 kecil yang lagi diskon, ga lupa juga ngumpulin coklat dan roti buat dibawa pulang. (Ups! Yang terakhir ga usah d bahas mestinya :-P).

Anak2 gw ikut sama eyang2nya. Dan ternyata mereka berjalan2 ke tempat2 yang tidak pernah gw bayangkan sebelumnya, yakni ke :

Kantor Bank BRI. Eyang2nya tanda tangan perpanjangan kontrak rumah. Anak2 gw sibuk menggambar di white board ruangan d sana, sampe manjat2 kursi segala buat mencapai ujung2 whiteboard yang tinggi. Dan mereka seneng, karena d kasih permen sama tante dan om yang ada d sana. :-P

Kantor Asuransi JiwaSraya. Eyang Baba ngurus asuransinya yang udah jatuh tempo. Mereka cuma ngiringin doank. Dapet permen lagi. *Halaaaah!!

Gun's Cafe di Kambang Iwak. Cafe punya anak sepupunya eyang baba. Di sana para sesepuh ngobrol, anak2 gw makan pisang kepok yang udah d modifikasi jadi hidangan bertaraf internasional.

Plaza Benteng Kuto Besak. Awalnya nganterin gw yang dihasut temen seperjuangan buat ikut rapat anggota nasional sekaligus pemilu malem2 di hotel Aryaduta. Karena rapatnya lama, selagi nungguin gw kelar, mereka jalan ke Plaza BKB. Lumayan deh, bisa lari2 di sana. Melihat lampu2 jembatan Ampera yang berkilauan di waktu malam, sekaligus mengamati bencong dari dekat buat pertama kalinya. #gubrax! Disana juga d beliin mainan yang bisa kelip2 kalo terbang. Myla ama ceci juga si beliin. Sayangnya ga masuk ke mantan rumah gw dulu d dalam BKB nya.

Rumah Sakit Sungai Kundur. Daerah kekuasaannya eyang Nini dulu. Gw sampe geleng2 kepala, niat amat ya jauh2 ke sana. Ternyata tujuannya si eyang teramat sangat mulia, yakni mau nyari ART. In the end sih ARTnya ga dapet, tapi si eyang sempet reunian dan pamerin separo cucu2 nya yang manis2 ke temen2nya. Xixixixi...

Rumah makan EverFresh. Rumah makan seafood gitu. Ga ada khas palembangnya sama sekali sih. Tapi paling enggak anak2 bisa ngeliat berbagai makhluk laut yang di pajang hidup2 di akuarium, sebelum dipilih buat di makan. Ini rumah makan yang d pilihin Wina buat kita sekeluarga besar ngumpul. Soalnya kan pada penggemar ikan semua nih. Sayangnya Om Rus ga ikut karena lagi ke kebon, Om Zul ga ikut karena takut kebablasan dan berefek hipertensi, Eyang Baba batal ikut karena kadar gulanya menembus angka 300. Jadi aja yang ngumpul mayoritas para kaum hawa dari tiga generasi terakhir. Daaaaan.....gw donk yang traktir (ehm).

Selain itu mereka kaya'nya ya cuma bolak balik ke rumah tante Yati sama Om Rus sih. Beres2in barang2nya eyang yang dititipin di sana. Allyssa sempet jalan berdua sama eyang nini ke tempat oleh2 Palembang buat beli kerupuk2 pesanan gw. Disana matanya menangkap seplastik kemplang panggang Palembang berbentuk bunga. Jelas aja tuh kemplang langsung di angkut Allyssa ke hotel :-P. Syukurlah Audra yang kecapean ga ikut, dia bobo' siang di hotel. Kalo enggak bisa2 lebih banyak lagi tuh yang di order sama mereka berdua.

Di Palembang Allyssa dan Audra juga dapet temen baru. Mereka main sama kak Ocha, anaknya mb'Sarji yang udah kelas 4 SD. Hari terakhir, sebelum check out, sehabis breakfast, mereka bertiga nyempetin nyemplung ke kolam renang di hotel selama setengah jam. Maksa banget yaaaah :-P

Pas pulang tante Yati, om Tham sama k'ocha juga ikut nganterin kita. Termasuk ikut nungguin di dalem bandara. Karena pesawatnya delay ga jelas sampe jam berapa, akhirnya mereka pulang duluan. Jadilah gw ngiterin keluar masuk hampir seluruh toko yang ada d dalem bandara. Sambil nungguin si Lion yang tak kunjung datang.

Saking lamanya nungguin, akhirnya anak2 beli kalung, dan gw juga beli baju lengan panjang buat mereka. Termasuk lempok pesanan khusus juga gw angkut ke kabin. Akhirnya, ga lama setelah nasi bungkus kompensasi dibagikan, kita naik ke pesawat dan melayang ke Jakarta. Gw duduk berdua sama allyssa, audra sama para eyangnya.

Alhamdulillah pas pulang allyssa dan audra ga ada yang rewel. Mungkin juga karena stok permennya udah disiapin banyak dan mereka dibebasin makan permen sepuasnya. :-P Gw malah sempet ketiduran didalam pesawat.

Bubbye Jembatan Ampera...
Bubbye Eyang2...
Bubbye Mie Celor & Pempek...
Bubbye Palembang...
Untill we meet again :-)

Selasa, 03 September 2013

Audra's 4th Birthday

Hari ini, Audra berusia 4 tahun. Yeayyyyy! Dede' Audra udah tambah gede.

Pas pagi, ga ada perayaan khusus sih. Gw bangunin Audra sambil peluk dede' dan cium pipinya berkali-kali, kemudian bilang "Happy Birthday" begitu mata hitamnya membuka. Udah gitu kita buru2 melanjutkan rutinitas pagi dan siap2 sekolah. Maklum, lagi ga ada mb'Sri yang biasanya siap membantu, jadinya lebih riweuh. 

Kue ulang tahunnya sendiri baru di ambil pas gw pulang kerja. Dan sekitar jam 3 sore, baru gw, allyssa, eyang nini dan eyang baba berdiri sambil bernyanyi dan bertepuk tangan mengelilingi Audra yang tiup lilin. Maap ya de', rada telat. Tapi yang penting Audra sukaaaaa sekali dengan kue ulang tahunnya yang serba pinky dengan dua princess bertengger di atasnya.

Dan maaf maaf maaf maaf banget ya Audra sayang, soalnya mama belum sempet beliin hadiah skuter buat dede'. Sebenernya dua minggu terakhir udah nyari2 skuter, tapi belum dapet juga. Apalagi kepotong dengan acara mudik ke Palembang. Gapapa ya chayank.

Berikut beberapa perkembangan Audra yang gw inget.

Miaw masih jadi boneka kesayangannya, walaupun udah ga semaniak dulu. Tanpa miaw pun udah bisa bobo' malem. Terakhir malah si miaw ga di ajak ke Palembang.

Skrg kalo mau bobo' malem, tangan kecilnya pasti sibuk kulik2 baju mamanya, sambil minta d peluk. Bobo' sendiri masih belum berani.

Huruf sih udah tau banyak, tapi masih belum bisa baca satu kata utuh. Kalo suku kata udah bisa. Eh tergantung hurufnya juga sih. Kadang bisa, kadang ga bisa. Iqro'juga udah dikenalin, sekarang udah sampai huruf ja. 

Di sekolah badannya paling mungil, dan usianya paling kecil. Biarpun d rumah cerewet ampun2an, kalo di sekolah, Audra mah rada pendiam. Masih sering main sendiri, Ga terlalu sering gabung sama anak2 lain. Bahkan nama temen2 sekelasnya pun Audra sering lupa. Pernah pas gw jemput dia pulang sekolah, ada temennya yang manggil2 Audra. Audra ngejawab panggilan temannya, sambil kemudian bertanya ke gw "Ma, temenku itu namanya siapa? Aku lupa." #Gubrax!

Udah bisa nanya begini "Kenapa mama manggil papa "kak'bd", mestinya mama manggilnya "papa", kalo manggil kak kan artinya sodara".

Hobi banget nimpain badan mamanya yg lagi berbaring. Kadang gw manfaatin suruh nginjek punggung gw biar dapet efek pijatnya. Tapi kayaknya energi fisik berlebihnya udah harus disalurkan ke aktivitas fisik seperti olahraga nih.

Lagi suka nonton film "Sofia, the First" di disney junior. Ketularan Allyssa sih kayaknya. Dan pengaruh dari film tersebut adalah kalo pulang sekolah sering minta d pakein baju ungu dengan rok mengembang bak princess lengkap dengan mahkota kecil d kepala. Dan mulailah mereka berdua bermain putri2an.

Udah berani nonton "Finding Nemo" tanpa tutup mata. Walaupun kalo ada ikan hiu yang muncul Audra bakal teriak minta d temenin. Paling takut dan ga suka dengan ikan barakuda "yang makan mamanya nemo".

Masih wajib tidur siang. Aktifitas apapun bakal terhenti kalo ngantuk. Dan biasanya di awali dengan sedikit rewel sambil bilang "Aku mau bobo'!".

Rambut panjangnya udah lama banget ga dipotong. Paling cuma ngerapihin poni sedikit. Tiap ada wacana buat potong rambut, Audra bakal nolak dengan alasan "Aku ga mau rambutku di potong. Aku mau di panjangin sampe tanah. Biar kaya' princess rapunzel". Weleh2.

Selamat Ulang Tahun Audra chayaaank... 

Semoga selalu sehat dan tumbuh jadi anak yang ceria, cerdas dan rasional, mampu beradaptasi dalam semua keadaan. Selalu sayang mama, papa, kak allyssa, eyang dan seluruh keluarga yang lain. Semoga Allah juga memberi kesempatan pada mama buat mendampingi dede' dan k'allyssa sampai siap untuk berdikari. Dan semoga seluruh jalan kita diberkahi dan dijauhkan dari marabahaya oleh Nya.

Aamiiin aamiin aamiin YRA.

Update

Akhirnya skuternya ga jadi gw yang beli, tapi di beliin sama papanya anak2. Secara di Bandung pilihan model dan warna lebih banyak. Dan ga tanggung2, dibeliin dua. Satu buat Audra, satu lagi buat Allyssa.

Selain skuter Audra juga dapet angklung, pianika congklak, lego2an dari papanya. Hehehe sebenernya sih itu buat dimainin sama2 dgn kak Allyssa ya de'. Allyssa paling girang kaya'nya, ga ultah pun dia ikut kebanjiran hadiah.